Awet Tua

Kata Alkitab / 9 October 2015

Kalangan Sendiri

Awet Tua

daniel.tanamal Official Writer
3661

Oma Hanna sudah berumur 80 tahun, namun wajahya nampak 20 tahun lebih muda. Aktivitas masih seperti remaja umur 20 tahun. Soal panjat tebing itu hanya salah satu hobinya. Dalam umur yang sudah uzur, oma kelahiran kota Malang ini masih giat bekerja layaknya seperti para karyawan kantoran. Beranngkat kerja jam 07.00 pagi dengan naik kereta dan tiba di rumah jam 19.00. Untuk tiba di tempat kerja ia harus naik kereta, lanjut dengan bus kota, rata-rata diperlukan waktu 2.5 jam sekali jalan.

Wajahnya ceria, sorot matanya menyinarkan sukacita yang datang dari keyakinannya yang dalam. Perjalanan hidupnya penuh dengan 'onak dan duri'. Suami pertamanya berkhianat, lari dengan wanita lain dengan meninggalkan dua anak. Demikian juga dengan pria kedua yang menikahinya, ia pun minggat karena tergila-gila dengan teman kerjanya. Dengan sangat terpaksa Hanna harus membesarkan keempat anaknya sebagai single parent.

Selama 13 tahun ia menderita tekanan hidup yang membuatnya hampir gila. Ini semua terjadi lantaran anak keduanya diculik oleh mafia perdagangan manusia. Selama hampir 4 bulan ia hidup mengembara di hutan. Wanita berhati baja ini harus meninggalkan rumah dan tinggal di tenda, hidup dengan apa adanya. Ia melakukan semua ini demi melindungi anak-anaknya dari ancaman penculikan. Trauma kehilangan anak kedua yang masih berumur 12 tahun telah merubah jalan hidupnya. Untuk menghidupi anaknya, ia rela menjadi pengamen. Hidup dari belas kasihan orang. Apapun dilakukannya yang penting halal meski sering diremehkan orang.

"Oma ini selalu nampak ceria selama mengikuti retreat, apa rahasianya?" akupun berani bertanya.

Dengan tersenyum ia menjawab "jangan menyimpan kepahitan, cepatlah mengampuni. Belajarlah hidup dengan mencukupkan diri dengan apa yang ada. Sering-seringlah bersyukur kepada Tuhan atas apa yang terjadi. Satu lagi pak Paulus, berusahalah mencari keindahan dan sisi positif dari setiap kejadian."

Luar biasa, nasehatnya bagaikan emas yang telah melewati perapian. Begitu murni dan tidak akan bisa berkarat dimakan waktu. Itulah hikmat yang telah diperolehnya setelah melewati ribuan kesulitan hidupnya. Ia menjadi tegar, tabah, dan tahan banting karena pengalaman hidupnya. Itulah yang membuatnya awet tua. Dalam umur yang sudah uzur masih tetap berkarya bagi Tuhan dan sesama.

Satu lagi yang masih menjadi mimpinya, ia ingin pulang ke kampung halamannya setelah 50 tahun hidup di negeri orang. Ia akan menggunakan semua uang tabungan dan pensiunnya untuk membangun sebuah panti asuhan dan menampung anak-anak yatim piatu. Sebuah niat hati yang sangat mulia. Tidak heran jika oma Hanna awet tua, karena gairah hidupnya terus membara.

(Penulis adalah Pdt Paulus Wiratno)



Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik disini.

Sumber : Pdt Paulus Wiratno (diedit seperlunya tanpa mengurangi atau menambah maksud penulisan, oleh Daniel Tanamal - Jawaban.com)
Halaman :
1

Ikuti Kami